Dikara Diamond

DIKARA DIAMOND

Produsen LAB GROWN DIAMOND PERTAMA di Indonesia

Berdiri sejak 2020, DIKARA DIAMOND dibangun karena kami percaya bahwa setiap orang berhak memiliki keindahan yang spesial. Tanpa perlu ikut berkontribusi akan industri pertambangan berlian alami yang merusak, DIKARA DIAMOND ingin memberikan keindahan dari batu berlian dengan kualitas setara berlian alami dengan harga yang lebih terjangkau. 

Keindahan yang lebih personal dan mampu melambangkan nilai dan kepribadian Anda, karena setiap garis dan kilau berlian tidaklah sama yang memiliki cerita spesial.

Indah namun tak Berdarah

Menggunakan frasa berdarah mungkin terdengar berlebihan untuk menggambarkan bagaimana industri pertambangan yang menghasilkan berlian-berlian alami yang kemudian menjadi perhiasaan indah untuk menghiasi penampilan Anda. Namun, demikianlah istilah yang dikeluarkan oleh PBB untuk mendefinisikan berlian yang ditambang di daerah-daerah yang dikendalikan oleh pasukan yang menentang pemerintah dan diakui secara internasional. 

Selain konflik politik tersebut, masih banyak isu-isu sosial dan kemanusiaan lainnya yang sangat dekat dengan industri pertambangan berlian, termasuk mengenai pengeksploitasian tenaga kerja di bawah umur. Mengutip dari media Deutsche Welle, jumlah buruh tambang anak-anak di Republik Afrika Tengah yang merupakan salah satu negara penghasil berlian terbesar di dunia meningkat hingga 50 persen sejak pandemi corona.

Besarnya eksploitasi kemiskinan dalam industri pertambangan berlian tak hanya tercermin dari eksploitasi pekerja di bawah umur, tadi juga tersirat dari minimnya infrastruktur yang dapat menjamin lingkungan pertambangan yang aman serta sehat bagi para pekerjanya. Berbagai kontroversi dari industri berlian alami ini sangat mudah untuk Anda temukan setelah banyak media dan organisasi dunia yang mengekspos proses ‘berdarah’ dari lahirnya perhiasan-perhiasan berlian di dunia.

Dengan tanggung jawab moral yang sangat berat inilah, lahir teknologi canggih untuk mengeliminasi proses penambangan tersebut dengan menciptakan Lab Grown Diamond dengan kualitas setara lewat laboratorium. DIKARA DIAMOND menjadi yang pertama yang membawa teknologi tersebut ke Indonesia. 

Keindahan Alami yang Tidak Merusak Alam

Kilau berlian yang menghiasi perhiasan tidak lahir secara instan. Secara alami, berlian membutuhkan waktu milyaran tahun untuk bisa terbentuk. Berbahan dasar karbon, berlian alami terbentuk di dalam perut bumi yang memiliki temperatur sangat tinggi. Berlian mentah ini kemudian terangkat ke permukaan melalui proses vulkanis sehingga kemudian bisa ditambang oleh para penambang. Proses ini tidak hanya panjang, tapi juga tidak bersahabat dengan alam.

Meskipun berlian alami terkenal akan kilaunya yang mempesona, melihat lokasi penambangan berlian alami ini, tak ada satupun pemandangan alami yang bisa kamu temukan. Penambangan berlian alami tak cuma merusak lanskap alam, tapi juga menimbulkan kerusakan ekologis yang tak bisa diperbaiki. Belum lagi, penggunaan alat-alat berat yang membutuhkan energi yang sangat besar dengan bahan bakar fosil membuat jejak karbon yang dihasilkan pertambangan sangatlah besar. Bahkan untuk tambang berlian paling ramah lingkungan sekalipun bisa menghasilkan jejak karbon tahunan yang setara dengan lebih dari 600 juta mil mobil.

Proses yang tidak ramah lingkungan ini juga menjadi alasan lahirnya Lab Grown Diamond dari DIKARA DIAMOND. Karena untuk mendapatkan keindahan dari berlian alami bisa dihasilkan lewat proses yang tidak merusak alam serta penuh dengan kebaikan.

Lab Grown Diamond dan Sejarahnya

Berlian yang dikembangkan di laboratorium atau Lab Grown Diamond  yang biasa disebut juga sebagai berlian buatan atau berlian sintetis telah dibuat sejak tahun 1940-an. Karena karakteristiknya yang unik (konduktivitas termal, kekerasan/penggunaan sebagai abrasif, transparansi optik, dan hambatan listrik yang tinggi) berlian buatan ini awalnya diproduksi untuk penggunaannya pada sektor industri. 

Lab Grown Diamond kemudian perlahan mulai diterima secara luas dan diakui sebagai salah satu terobosan besar ketika GE memproduksi gelombang pertama Lab Grown Diamond pada Desember 1954 serta mengumumkan pembuatan Lab Grown Diamond ini pada Februari 1955. 

Berlian buatan laboratorium kemudian mulai tersedia secara komersial pada akhir 1980-an. Namun, baru-baru ini saja kualitas dan nilai dari Lab Grown Diamond diakui setara dengan berlian alami dalam kategori 4C (Color, Clarity, Cut, & Carat Weight). Kualitas Lab Grown Diamond ini bisa didapatkan oleh masyarakat Indonesia dengan mudah sejak 2020 lewat hadirnya DIKARA DIAMOND

Our Products

Rings
Other Jewelry
Custom Jewelry